PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork Cpx24.com CPM Program PaidVerts

Sabtu, 22 September 2012

Home » » METEOR: Apa dan Bagaimana?

METEOR: Apa dan Bagaimana?


Beberapa waktu ini, di tanah air terjadi dua kali kejadian yang diduga sebagai peristiwa jatuhnya meteor.  Pertama terjadi di daerah Duren Sawit Jaktim pada 29 April 2010 yang lalu, dan yang kedua meteor diduga jatuh  di wilayah pegunungan Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (2/5) malam.
Pertanyaannya: Apa sebenaarnya meteor itu? Dari mana datangnya? dan bagaimana mensikapinya?
Pada keadaan normal, fenomena meteor bukanlah barang yang menakutkan, justru seringkali ditunggu-tunggu orang karena keindahannya. Langit menjadi tampak indah dan dinamis terutama ketika sedang terjadi hujan meteor.
“Dalang” bagi munculnya fenomena Meteor adalah satu benda langit yang bernama Meteorida. Meteorida merupakan benda-benda kecil yang mengelilingi matahari, keberadaannya baru diketahui ketika benda tersebut memasuki atmosfir bumi dan memanas karena gesekan.  Uap bercahaya yang dihasilkan nampak seperti bintang yang bergerak (jatuh) di langit, gejala inilah yang kemudian dikenal sebagai fenomena meteor. Jadi meteor lebih merupakan peristiwa, bukan benda. Tepatnya peristiwa terbakarnya batu-batu dari langit akibat gesekan dengan molekul atmosfer.

Berdasarkan asal-usulnya, meteor dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
  1. Meteorid Asteroidal/keplanetan: Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan periode pendek, terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola periode tertentu). Asteroida adalah planet kecil/minor dengan ukuran hanya beberapa km, paling banyak dijumpai antara orbit mars dan jupiter. Jika benda-benda kecil ini terjebak masuk dalam atmosfer bumi, maka benda tersebut akan terbakar (karena bergesekan dengan atmosfir) dan memunculkan fenomena meteor.
  2. Meteorid Kekometan: Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang sangat pipih dan sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi memotong orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor. Hal ini karena jumlah meteorida yang begitu banyak. Meteor jenis ini dapat diprediksi kemunculanya.
  3. Meteorid Parabolis: Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi masuk anggota tata surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain, sehingga masuk dalam atmosfir bumi, terbakar dan jadilah fenomena meteor.
Sejatinya setiap hari bumi kita selalu dimasuki oleh benda asing dan menyebabkan terjadinya meteor. Namun kebanykan, meteorida tersebut telah hancur menjadi debu sebelum sampai di permukaan bumi. Hal ini karena sejatinya atmosfir kita merupakan perisai yang luar biasa sehingga menyelamatkan bumi dari jatuhnya berbagai benda asing.
Hal ini berbeda dengan bulan, atau planet-planet lain yang tidak beratmosfir, hampir setiap hari “mereka” terkena jatuhan benda asing, maka di bulan banyak ditemui kawah.
Tapi kenapa dalam beberapa hari ini kita disuguhi fenomena meteor yang merusak? Kejadian jatuhnya meteor yang masih dalam bentuk bongkahan batu hingga di permukaan bumi, bukanlah peristiwa aneh. Dalam sejarah astronomi hal  itu sudah biasa terjadi. Hal ini karena ukuran asteroida yang masuk ke permukaan bumi cukup besar, sehingga atmosfir tidak mampu untuk menghancurkannya secara keseluruhan menjadi debu-debu meteor. Akibatnya, benda asing tersebut jatuh di atas permukaan bumi masih dalam bentuk bongkahan. Peristiwa semacam ini memang memiliki kecendrungan merusak, apalagi jika kejadiannya di daerah pemukiman.
Share this games :

0 komentar:

Posting Komentar